Islam Itu Indah
20 Sep 2019
Islam hadir sebagai agama setelah pemahaman-pemahaman ketuhanan yang lainya, pada walanya Islam hadir sebagai agama pembeda dari agama-agama yang lain.
Pembeda bukan berarti merusak tatanan yang sudah ada namun Islam hadir untuk semua alam. Dari beberapa abad Islam sudah mengalirkan sebuah pemahaman tentang prinsip hidup selama ini. Islam yang berkedaiman dan Islam bagi alam semesta.
Kehadiran Islam sebagai cahaya di tengah-tengah kegelapan yang memberikan pencerahan bagi yang memahaminya. Pemahaman bukan sekedar mengerti apa itu Islam, akan tetapi mengharuskan kita untuk lebih dalam meng-aktualisasikan pada diri kita tentang islam.
Islam bukan sekedar kata-kata yang kita selama ini kita pelajari mulai dari fiqih yang mengajarkan kita mulai dari bersuci sampai dengan berjihad.
Manusia memiliki wewenang dalam memaknai Islam sebagai agama, namun pemahaman manusia dalam pemahamanya hanya sebatas kata-kata yang tidak dibarengi dengan pemahaman yang lebih.
Kekeliruan dalam pemahaman memang sering terjadi tentang Kekeliruan dalam memahami pesan-pesan dalam beragama. Hal itu dimulai setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.
Kekacauan pemahaman Islam mulai muncul dengan dimulainya adanya seorang yang mengaku nabi pada zaman khalifah abu bakar dan tidak maunya membayar zakat. Kemudian belanjut dengan maraknya aliran-aliran Islam mulai dari mu'tazila, syiah, khawariz.
Kekacauan tersebut terus belanjut dengan berbagai kepentingan dengan saling merebut kekuasaan antara pemahaman satu dengan pemahaman yang lain. Semua aliran dalam Islam mulai mengaku bahwa dirinya paling benar, begitu juga aliran-aliran yang lainya.
Hal tersebut karena Islam hanya dipahami hanya sebatas kata-kata yang terkandung dalam al-quran dan hadis tanpa adanya pemahaman mengenai Islam.
Hadirnya Islam
Islam hadir untuk apa didunia ini? Apakah hanya sebatas pengakuan kebenaran bagi aliran-aliran dalam Islam?. Harus ada sebuah pengkajian secara mendalam mengenai kehadiran Islam sebagai agama didunia ini.
Islam hadir yang dibawah oleh nabi Muhammad SAW yang mendapatkan tuntunan dalam beragamanya dari allah sebagai pencipta. Memang kita sadari bahwa Islam hadir sebagai penyempurna bagi agama-agama (samawi) sebelumnya, dengan kata lain Islam datang untuk menyempurnakan yang sudah ada dan meninggalkan sesuatu hal yang buruk yang dikerjakan oleh pendahulu-pendahulunya.
Namun pemahaman tersebut telah hilang dari semua orang yang memeluknya. Pada zaman sekarang pemahaman-pemahaman yang seperti dulu yang sudah ada kembali lagi, seperti khawariz yang menganggap Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah kafir karena tidak menjalankan hukum Allah dalam menyelesaikan hukum tahkim pada waktu itu.
Kemudian mulai dari membid'ahkan yang tidak sepemahaman dengan aliranya. Dan mengaku paling benar diantara aliran-aliran yang lain begitu sebaliknya. Terkadang aliran-aliran satu dengan yang lainya memaksakan diri untuk menggunakan mengertinya tentang Islam dalam kehidupan sehari-hari yang tidak cocok dengan apa yang seharusnya. Dalam pengertian hal ini bertolak belakang dengan kehadiran islam agama yang diridhoi oleh Allah SWT.
Pemahaman Islam
Untuk memahami Islam agar kembali kepada tujuan hadir sebagai penyempurna apa yang sudah ada dan meninggalkan tingkah laku buruk yang dilakukan oleh para pendahulu kita.
Pertama kita perlu untuk bisa memahami teks bukan hanya sekedar teks belaka. kedua memandang segala sesuatu dengan jiwa yang jernih dan tidak adanya sebuah kebencian. Ketiga memanfaatkan konsep-konsep islam dengan tujuan yang di maksudkan oleh nabi sebagai penerima wahyu dan diterapkan sesuai dengan kondisi daerah-daerahnya.
Memahami Teks
Kita harus tahu dulu teks itu apa yang dimaksudkan, bukan hanya sekedar makna atau arti yang bisa mengakibatkan si pembaca menjadikannya sebagai alasan dengan pengakuan pengakuan benarnya dengan pemahaman-pemahaman sendiri tanpa memperdulikan faktor-faktor yang lain.
Seperti asbabun nuzul dan penjelasan-penjelasan dari semua ulama di dunia tidak terpaku pada satu aliran yang mengakibatkan kebodohan orang dalam memandang sesuatu kejadian dengan satu penjelasan. Karena orang yang bijak dia akan mengakui pendapat-pendapat orang lain selain dirinya kemudian disimpulkan sebagai suatu acuan kedepanya.
Memandang Dengan Jiwa yang Jernih
Dalam memandang segala sesuatu harus dibarengi dengan jiwa yang jernih agar dalam menganggap sesuatu tidak pada jiwa yang penuh dengan nafsunya sendiri dan keinginan pribadinya untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Sedangkan tidak adanya kebencian dalam memandang sesuatu agar kita objektif dalam memahami apapun kita tidak terlena terhadap rasa benci dalam diri manusia karena akan menjerumuskan kita pada kesesatan, karena rasa benci adalah racun mematikan bagi diri manusia itu sendiri.
Manfaatkan Konsep Islam
Dengan kata lain konsep-konsep islam memiliki tujuan yang baik apapun itu, konsep-konsep dalam islam harus memberikan kontribusi bagi masyarakat yang menerapkannya.
Seperti konsep islam terdapat dalam fiqih seperti jual beli, zakat, konsep solidarita dalam islam, konsep cinta tanah air, konsep toleransi dan sebagainya.
Dan konsep-konsep itu disesuaikan dengan daerah-daerah masing dan tidak boleh dipaksakan karena seperti konsep khilafah islamiyah tidak mungkin dipaksakan pada seluruh negara-negara dunia karena ketika dipaksakan akan mengakibatkan kekacauan dunia.
Konsep sepeti khilafah islamiyah tidak semuanya pas ketika diterapkan karena konsep khilafah adalah bukan sebuah kewajiban atau esensi dalam islam.
Islam Agama Yang Universal
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kapada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam A.S. hingga yang terakhir Nabi Muhammad S.A.W., untuk memberi pedoman hidup kepada umat manusia yang menjamin akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad S.A.W. adalah agma Allah yang terakhir, yang telah disempurnakan, yang merupakan ni'mat Allah terbesar kepada umat manusia dan yang merupakan agama yang diridhai-Nya menjadi anutan seluruh umat manusia serta dinyatakan sebagai agama rahmat bagi semesta alam.
Setelah diturunkannya agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammad S.A.W. itu, maka agama yang pernah di ajarkan oleh para Nabi sebelumnya yang ditujukan kepada kaumnya masing-masing telah diganti kedudukannya oleh agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammad S.A.W.
Seluruh umat manusia wajib menganut agama Islam yang telah disempurnakan itu. Dalam rangka tanggung jawab manusia kepada Allah SWT, Allah memberikan kebebasan kepada umat manusia untuk beriman atau kafir. Islam yang dibawakan Nabi Muhammad S.A.W.
Sebagai agama yang telah disempurnakan itu wajib dida’wahkan kepada seluruh umat manusia di manapun dan kapanpun. Tetapi di dalam menda’wahkannya tidak boleh dengan cara paksaan, sebab beragama hanya akan bermakna jika di dasarkan atas kesadaran, bukan dengan paksaan dan bukan juga bersifat tradisional.
Oleh karenanya adalah menjadi kewajiban juru da’wah, juru penerang agama, para pendidik dan para pengajar untuk menanamkan keyakinan Islam secara sadar sehingga hidup beragama dapat dirasakan sebagai suatu kenikmatan dan mengamalkan ajaran-ajarannya dirasakan sebagai kepuasan.
Islam agama yang universal, dari sekian banyak bukti tentang universalitas Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad S.A.W. yang paling relevan disajikan adalah ciri-ciri dan materi ajaran-ajarannya, dengan melalui perbandingan sebagaimana ditempuh oleh Al-Qur’an.
Secara filosofis sebagaimana diisyaratkan dalam banyak ayat Al-Qur’an yang menggugah pengguna akal fikiran untuk memahami ajaran Islam dan dengan cara empirik ilmiah (bagi para ahlinya) sejalan dengan banyak ayat-ayat Al-Quran tentang al-kaun atau kosmos.
Dengan demikian Islam hadir sebagai agama yang indah akan cinta damai dan menerima adat istiadat yang tidak bertentangan dan kultur warga setempat.
Islam bukan sekedar kata-kata tanpa memahami, Islam itu agama yang menganjurkan kasih sayang terhadap sesama dan tidak memaksakan kehendak. Karena ISLAM ITU INDAH.
Wallahu a’lam bis shawab.
Belum ada Komentar untuk "Islam Itu Indah"
Posting Komentar
dfddssds