Gerakan Sholat yang Sangat Berpengaruh Terhadap Otak
15 Sep 2019
Sholat merupakan ibadah wajib umat islam yang harus dilakukan disetiap hari, ternyata banyak sekali pengaruhnya terhadap kesehatan dan perkembangan kebaikan otak manusia. Sholat adalah salah satu diantara aktivitas yang berpengaruh terhadap kebaikan otak (jasmani) sekaligus ruhani.
Berikut gerakan-gerakan tersebut yang sangat berpengaruh terhadap Otak,
Ruku
Rutinitas ruku sebanyak 17 kali dalam lima waktu sholat sehari semalam bermanfaat meningkatkan refleks, selalu siap sedia dalam berbagai keadaan. Dengan demikian, mekanisme pengaturan tekanan darah dan irama jantung akan terjaga.
Suplai darah ke otak yang meningkat saat melakukan gerakan ini juga mengoptimalkan oksigenasi sel-sel saraf ke otak sehingga fungsi sel-sel di otak (sebagai gudang memori dan pengendali kerja seluruh sitem dan organ tubuh) menjadi optimal.
Inilah esensi dari sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Hasan Al-Bashri bahwa Allah SWT tidak melihat seseorang hamba yang tidak menegakkan punggungnya antara ruku’ dan sujud, akibat oksigenasi sel-sel saraf otak, proses berpikir manusia dalam menentukan keputusan lebih jernih, mampu menimbang mana yang baik dan mana yang benar.
Sehingga sholat juga menjadi sarana untuk menjaga agar tetap berada di jalan kebenaran sesuai firman-Nya:
Dirikanlah sholat! Sesungguhnya sholat itu menghalangi perbuatan keji dan mungkar.
(QS. Al-Ankabut : 45)
I’tidal
I’tidal atau gerakan setelah ruku adalah gerakan kembali ke posisi tegak. Posisi ini membantu metabolisme otak dan jantung agar bekerja optimal. Oleh karena itu, dalam i’tidal aliran darah yang tadinya terfokus di kepala setelah ruku’ akan turun ke badan sesuai gravitasi.
Gerakaan takbir bersamaan dengan menegakkan badan saat i’tidal menyebabkan stimulus pada cabang besar saraf di bahu-ketiak yang merupakan cabang saraf yang melayani organ jantung, paru-paru dan sebagian organ pencernaan, ketika mengangkat kedua lengan, paru-paru akan mengembang sehingga dapat meningkatkan masuknya oksigen.
Saat kedua lengan bergerak turun untuk kemudian berada di samping kanan dan kiri badan, sisa pembakaran atau metabolisme yang bermuatan negatif dikeluarkan bersamaan dengan hembusan nafas.
Sujud
Gerakan sujud akan membuat otot dada dan otot sela iga menjadi kuat sehingga rongga dada bertambah besar dan paru-paru berkembang dengan baik sehingga dapat menghisap udara.
Lutut yang membentuk sudut yang tepat memungkinkan otot-otot perut berkembang dan mencegah kegombyongan di bagian tengah.
Gerakan sujud ini juga menambah aliran darah ke bagian atas tubuh terutama kepala (mata, telinga, hidung) serta paru-paru dan memungkinkan dibersihkannya toksin-toksin oleh darah.
Bagi wanita hamil gerakan sujud ini juga bermanfaat mempertahankan posisi janin yang sudah benar, mengurangi tekanan darah tinggi, menambah elastisitas tulang, menghilangkan egoisme dan kesombongan.
Meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah SWT. Sehingga akan menghasilkan energi batin yang tinggi di seluruh tubuh.
Posisi ini menunjukkan ketundukkan dan kerendahan hati tertinggi (menyerahkan diri). Maka itu tak heran jika mulanya seorang sholat dalam keadaan lelah, mengantuk dan lemas akan kembali segar setelah sujud.
Duduk Di Antara Dua Sujud
Duduk tachiyat pertama disebut duduk iftiros atau duduk di antara dua sujud. Pada posisi ini otot-otot pangkal paha yang di dalamnya ada salah satu saraf pangkal paha yang besar yaitu di atas tumit kaki berfungsi sebagai penyangga.
Gerakan ini menyebabkan otot-otot di bagian ini terpijit (refleksi). Pijatan ini bermanfaat melindungi diri dari penyakit syaraf pangkal paha (neuralgi) yang terasa sakit dan nyeri sehingga kaki tidak dapat digerakkan, juga membantu meregangkan cabang saraf tulang belakang, segmen dada dan punggung bagian bawah serta pinggul. Tulang ekor sebagai tempat keluar cabang saraf juga akan meregang.
Pada posisi ini serabut saraf pinggang ke-2 dan 3 (daerah paha isi dalam), daerah tulang kering dan segmen ekor ke-1 (punggung kaki) akan terstimulasi (refleksi).
Segmen saraf ini melayani organ liver, ginjal, usus, saluran pembuangan (dubur), kelenjar prostat (laki-laki), rahim (perempuan), penis dan vagina sehingga gerakan ini kemungkinan besar dapat mengoptimalkan kinerja organ-organ tersebut.
Organ-organ genetalia dan enzim pencernaan juga akan bekerja secara optimal sehingga dapat mencerna dan mengolah material makanan untuk kemudian menyerapnya sesuai kebutuhan tubuh. Dengan demikian sisa-sisa pencernaan yang tidak diperlukan akan dikeluarkan pada saat buang air besar.
Tahiyatul Akhir
Dari sisi kesehatan nyata, gerakan salam juga merangsang refleksi di kanan kiri leher sehingga bisa mengendalikan tekanan darah dan irama jantung. Inilah bagian dari relaksasi penutup exercise lahir batin yang dilakukan dalam sholat.
Demikianlah artikel Gerakan Dalam Sholat yang Sangat Berpengaruh Terhadap Otak, potensi dan kelebihannya serta perhatian Allah terhadap nikmat otak tersebut.
Semoga dengan mengetahui ini akan bisa membuat kita lebih “SYUKUR” terhadap nikmat Allah yang bernama otak tersebut, selanjutnya akan mendapat tambahan “nikmat” dari-Nya melalui penggunaan otak secara maksimal.
Wallahu a’lam bis shawab.
Belum ada Komentar untuk "Gerakan Sholat yang Sangat Berpengaruh Terhadap Otak"
Posting Komentar
dfddssds